Anak Muda Adalah 'Penggila Digital'


Ilustrasi digital native (Foto: Reuters)


CALIFORNIA - Penggunaan smartphone dan internet oleh anak muda berusia 15-24 tahun bukan lagi menjadi pemandangan asing saat ini. Sebuah studi membuktikan bahwa sepertiga anak muda di dunia sangat menggilai dunia digital.
Studi yang dilakukan Gergoria Institute of Technology dan International Telecommunication Union, menunjukkan bahwa hanya 30 persen anak mudah berusi 15-24 tahun menggunakan internet secara aktif selama lima tahun. Ini merupakan kriteria yang digunakan untuk digital native.

Digital native merupakan orang yang lahir pada jaman teknologi digital dan berinteraksi dengan peralatan digital pada usia dini, serta memahami konsep digital.

Dalam banyak negara maju, lebih dari 90 persen anak muda dianggap sebagai digital native. Korea Selatan memimpin dengan memiliki digital native sebesar 99,6 persen.

Selain itu diketahui 84 persen orang (muda-tua) dari total populasi di negara-negara maju merupakan digital native. Namun ada kesenjangan antar generasi di banyak negara berkembang.

Di negara seperti Burundi, Eritrea, dan Timor-Leste, anak muda hampir tiga kali lipat lebih banyak menggunakan internet daripada orang dewasa. Di sejumlah negara di Afrika, Asia dan Amerika Latin, kesenjangan antara digital native dan penduduk lain lebih signifikan daripada negara-negara maju.

"Semua orang terpesona dengan dunia digital di Amerika Serikat, tapi di mana fenomena ini mungkin memiliki pengaruh paling besar ialah negara-negara berpenghasilan rendah di Afrika dan Asia," tutur profesor teknologi di Gergoria Institute of Technology, Michael Best.

Namun ada juga perbedaan mencolok antara negara-negara berkembang. Malaysia, misalnya, 75 persen anak muda berusia 15-24 tahun merupakan digital native. Adapun dari persentase total populasi, 13,4 persen warga Negeri Jiran adalah digital native dengan menempati posisi keempat di belakang Islandia, Selandia Baru, dan Korea Selatan.

Studi menunjukkan bahwa ukuran digital native akan menjadi faktor penting potensi masa depan negara untuk mengambil keuntungan ekonomi, politik, dan budaya dari penggunaan internet.

"Anak muda mengubah dunia kita melalui kekuatan teknologi informasi dan komunikasi," kata Sekretaris Jenderal International Telecommunication Union Hamadoun Toure.

Sumber : okezone

Newer Post Older Post Home

0 komentar:

Post a Comment